Thursday, August 13, 2020

Download Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit Books Online Free

Details Books To Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit

ISBN: 9799023998 (ISBN13: 9789799023995)
Edition Language: Indonesian
Download Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit  Books Online Free
Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit Paperback | Pages: 194 pages
Rating: 4.1 | 73 Users | 17 Reviews

Chronicle In Pursuance Of Books Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit

Penulis buku ini telah menurunkan derajat kesulitan bahasa yang ditemukan dalam salah satu karya besar Martin Heidegger. Karya besar Heidegger yang dibahas dalam buku ini berjudul "zein und sein", atau dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi "Ruang dan Waktu. Karya Heidegger memang terkena sulit untuk dicerna. Kesulitan bahasa ini dianggap Heidegger agar karya karyanya tidak jatuh dalam logocentris dalam bahasa Derrida. Kesulitan mencerna karya Heidegger ini juga dialami salah satu filsuf besar seperti Sartre, bahkan Heidegger secara jelas mengungkapkan bahwa Sartre telah salah menafsirkan karyanya.

Filsafat Heidegger berawal berangkat dari kajian fenomenologi yang diperkenalkan Edmund Huserrl. Pengertian fenomenologi adalah memahami apa yang nampak, pengertian itu diambil dari dua kata yang tersusun dari fenomenologi, yaitu Fenomen yang artinya nampak. Nampak dalam pandangan Husserl adalah apa yang bisa ditangkap oleh indra. dan kata kedua adalah logos yang artinya adalah ilmu pengetahuan. Fenomenologi bertujuan untuk memahami "ada". artinya pemahaman ada disini adalah memahami apa yang ada secara murni. oleh sebab itu penelitian sosial yang menggunakan pendekatan fenomenologi, khususnya fenomenologi Husserl menekankan pemahaman dari subjek penelitian terlepas dari interpretasi dari peneliti. Penafsiran murni ini dilakukan dengan "Epoche" atau penundaan. Penundaan ini bertujuan untuk menyelidiki kehidupan sosial aktor sosial (labenswelt).

Berangkat dari fenomenologi ini filsafat Heidegger lahir, dan Heidegger memiliki penafsiran tersendiri terhadap Fenomenologi. Fenomenologi Heidegger lahir sebagai bentuk kritik dari filsafat Husserl. Menurut Heidegger kesadaran yang menurut Husserl murni itu tidak ada, karena kesadaran menurut Heidegger dalam buku ini tidak ada yang murni. Heidegger juga melontarkan pertanyaan kepada kita yaitu "sebenarnya kita sadar akan dunia ? atau dunia yang membentuk kesadaran ?

Selain membahas pemikiran Heidegger, buku ini juga mengangkat sisi humanis seorang Heidegger. Menurut Heidegger manusia memiliki kesadaran akan eksistensinya disebut "dasein" dan mereka yang tidak menjadi bagian darinya, yang mengikuti alur kehidupan tanpa memiliki kesadaran disebut "dasman". Menurut Heidegger "Dasman" selalu dilingkupi suasana hati yang cemas. Lalu yang menjadi pertanyaan dimanakah posisi Heidegger ? apakah dia seorang "dasein" atau "das man" ?. Heidegger adalah keduanya di satu sisi dia seorang "dasein" dan disisi lain dia juga menjadi "dasman". Praksis Heidegger dalam menjadi dasein adalah keputusanya untuk hidup menyendiri di gubuk bersama istrinya di daerah terpencil, keputusan ini diambil karena Heidegger ingin mengurangi intensitas hubunganya dengan orang lain yang menyebabkan eksistensinya lenyap diantara dasman yang terwujud dalam kehidupan sehari hari. Pengejawantahan dasman yang dialami Heidegger adalah kecintaanya menonton pertandingan sepak bola dan Heidegger ikut larut dalam sorak sorai sewaktu tim kesayanganya mencetak gol. Heidegger berpendapat bahwa manusia memang tidak lepas dari dasman dalam dirinya begitu pula yang dialami Heidegger sendiri, yang perlu dilakukan adalah untuk selalu berusaha tanpa henti untuk mendekati dasein, karena menurut Heidegger manusia adalah mahluk yang selalu berproses sampai akhirnya terhenti pada kematian.

Buku yang bisa menjadi pengantar yang menyenangkan bagi mereka yang tertarik dengan filsafat Heidegger dan ingin menyelami palung manusia paling dalam.

List Appertaining To Books Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit

Title:Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit
Author:F. Budi Hardiman
Book Format:Paperback
Book Edition:First Edition
Pages:Pages: 194 pages
Published:2008 by Kepustakaan Populer Gramedia
Categories:Philosophy. Nonfiction. Asian Literature. Indonesian Literature

Rating Appertaining To Books Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit
Ratings: 4.1 From 73 Users | 17 Reviews

Judgment Appertaining To Books Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit
Saya kira awalnya pemikiran Heidegger itu sulit, dan ternyata, setelah membaca buku ini, ternyata anggapan saya tak meleset. Buku ini sukses menguras pikiran saya untuk memahami horizon pemikiran Heidegger dengan cara yang paling sederhana, ditulis dengan gaya bahasa yang sangat memanjakan pembaca awam tanpa mengurangi bobot penyampaian pemikiran itu sendiri.Setidaknya saya mencatat ada beberapa poin-poin penting dalam buku ini, yang secara otomatis, memberikan atensi berlebih untuk mengenal

A mind blowing book!This book has given answer to most of my questions about existence.

Buku ini setara dengan 'Nietzsche' yang ditulis ST Sunardi dan 'Derrida' yang ditulis Al Fayyadl. Tapi buku ini sedikit lebih susah dibandinga keduanya.Ketika membaca untuk kedua kalinya, saya percaya kalau Hardiman sudah mencoba menurunkan derajat kesukaran filsafat Heidegger, tapi apa mau dikata, eksistensialisme mewaktu ala Heidegger memang sangat susah jika tak dibaca berulang kali dan dengan konsentrasi penuh.

i want to read

229 - 2016Saya kira awalnya pemikiran Heidegger itu sulit, dan ternyata, setelah membaca buku ini, ternyata anggapan saya tak meleset. Buku ini sukses menguras pikiran saya untuk memahami horizon pemikiran Heidegger dengan cara yang paling sederhana, ditulis dengan gaya bahasa yang sangat memanjakan pembaca awam tanpa mengurangi bobot penyampaian pemikiran itu sendiri.Setidaknya saya mencatat ada beberapa poin-poin penting dalam buku ini, yang secara otomatis, memberikan atensi berlebih untuk mengenal

Dalam The Ethic of Truths: Construction and Potency, Alain Badiou memberi 4 tesis mengkritik bangunan filsafat Heidegger. Ia menulis dengan jelas sekali di awal: "As regards the question of truth, the Heideggerian edifice leaves no solution other than the poem." "Tentang pertanyaan akan kebenaran (realitas), bangunan filsafat Heideggerian tidak meninggalkan solusi apapun kecuali puisi." Akibatnya kemudian hampir seluruh pemikiran tentang hakikat sesuatu selalu ditanggapi dengan melankoli. ...

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.